Wirausaha dari segi etimologi berasal
dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul,
teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph
Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi
baru tersebut bisa dalam bentuk :
- Memperkenalkan produk baru
- Memperkenalkan metode produksi baru
- Membuka pasar yang
baru (new market)
- Memperoleh sumber
pasokan baru dari bahan atau komponen baru
- Menjalankan
organisasi baru pada suatu industri.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan berasal dari
bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah
punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku
mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu
menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk
mencapai prestasi maksimal .
Perilaku- perilaku seorang wirausaha
yang harus dimiliki diantranya adalah perilaku kerja keras. Saya yakin anda
sudah mengetahui definisi dari kerja keras ini, maksud dari kerja keras adalah
perilaku yang tidak mudah menyerah, tidak mudah mengeluh dan melakukan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan sampai selesai. Seorang wirausaha yang
bekerja keras akan mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada untuk
kepentingan pribadi dan usahanya (tidak ada waktu yang terbuang sia-sia).
Perilaku seorang wirausaha yang selanjutnya adalah perilaku keyakinan diri.
Maksud dari perilaku keyakinan diri adalah suatu perilaku atau sikap percaya
diri atau yakin atas kemampuan yang dimiliki, sehingga bekerja dengan
sebaik-baiknya tanpa ragu-ragu dan selalu optimis untuk mencapai kesuksesan
dalam usahanya. Perilaku seorang wirausaha yang selanjutnya adalah pengambilan
risiko. Maksud dari perilaku yang satu ini adalah seorang wirausaha harus
mempunyai keberanian dalam memutuskan suatu keputusan yang ada risikonya,
seorang wirausaha juga harus siap menanggung risiko yang akan dihadapinya.
Walaupun demikian seorang wirausaha juga dituntut untuk cermat, berhati-hati
dan memperhitungkan benar risiko yang akan didapat.
Kunci penting seorang wirausahawan adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Kunci
penting ini akan membuat seorang wirahusaha terus menggembangkan bisnis yang dia
miliki, untuk menjadi lebih banyak lagi. Caranya dengan terus melakukan
perbaikan inovasi dari produk atau yang dipasarkar. Menuangkan kreativitas pada
produk yang akan di inovasi, hal ini akan membuat penikmat produk atau jasa
terus menggunakan produk atau jasa si wirahusaha tersebut.
Karakteristik
Wirausahawan Menurut McClelland :
- Keinginan untuk berprestasi
- Keinginan untuk bertanggung jawab
- Preferensi kepada resiko-resiko menengah
- Persepsi kepada kemungkinan berhasil
- Rangsangan oleh umpan balik
- Aktivitas energik
- Orientasi ke masa depan
- Keterampilan dalam pengorganisasian
- Sikap terhadap uang
Karakteristik wirausahawan
yang sukses dengan Ach tinggi :
- Kemampuan inovatif
- Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
- Keinginan untuk berprestasi
- Kemampuan perencanaan realistis
- Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
- Obyektivitas
- Tanggung jawab pribadi
- Kemampuan beradaptasi
- Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga kebutuhan
dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland, yaitu:
- Kebutuhan untuk berprestasi (n-Ach). Kebutuhan n-ACH adalah
motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai
prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis
tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat
umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap
prestasinya tersebut.
- Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil). Kebutuhan untuk Berafiliasi
atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan
antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk
mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan
dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi
umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi
karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan
dalam bekerja atau mengelola organisasi.
- Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak
akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan
dan mempengaruhi orang lain.
Sumber-sumber
gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
Konsumen,
yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan
konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan
mereka.
Perusahaan
yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi
produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian
mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat
membentuk peluang baru.
Saluran distribusi,
merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan
kebutuhan pasar.
Pemerintah,
merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui
dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru,
dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan
muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
Penelitian
dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan
suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
Unsur-unsur analisa
pulang pokok, terdiri dari:
-
biaya tetap
-
biaya variabel
-
biaya total
-
pendapatan total
-
keuntungan
-
kerugian
-
titik pulang pokok
Pemilikan
tunggal (firma) merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan
dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk
memulai usaha.
Keuntungan:
kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi
atau perseroan, pemilik tidak membagi laba dengan siapapun, tidak perlu
berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan
membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya, pemilik dapat menanggapi
kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen
sehari-hari, dan pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan
perpajakan khusus.
Kerugian:
kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan,
modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya,
dan sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung
keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.
Kongsi
merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik
bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya
dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan:
formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan
persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan, para rekanan termotivasi
untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba, lebih mudah
mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan
firma, dan pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan.
Kerugian:
terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang rekanan, dapat berakhir
kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru, kongsi relatif
lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan,
dan rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan
lain.
Perseroan
merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan
kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan
peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan:
kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham, kepemilikan dengan mudah
dipindahkan keorang lain, memiliki ekstensi hukum yang terpisah, ekstensi
perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan
melaksanaan usahanya, pendelegasian kekuasaan pada manajer professional, dan
perseroan sanggup menggaji spesialis.
Kerugian:
kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan, banyak
peraturan pemerintah yang harus diperhatikan, membutuhkan biaya yang besar
dalam pendiriannya, dan pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah.
Perusahaan
yang go public biasanya memperoleh
cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak hanya
pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh
kenaikan harga saham.
Keuntungan:
diperolehnya modal ekuitas baru, diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari
aktiva organisasi, kemampuan untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan
relative lebih mudah, dan mendapatkan prestise.
Kerugian:
hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang
diakibatkannya.
Penyediaan
sumber daya manusia yang semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan.
Produktivitas pada semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana
sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya
system manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang
berhubungan dengan jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai
peranan di dalam menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada
organisasi kewiraswastaan.
Langkah-langkah
penyediaan sumber daya manusia :
- Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam
menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
- Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon
sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk
memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana
seseorang akhirnya akan disewa.
- Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan
pihak perusahaan kepada karyawannya.
- Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya,
apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Pengertian Seleksi adalah pemilihan individu untuk
disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Langkah-langkah dalam
melakukan proses seleksi:
1) Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
2) Wawancara Pendahuluan
3) Tes Kecerdasan (Intelegence)
4) Tes Bakat (Aptitude)
5) Tes Kepribadian (Personality)
6) Rujukan Prestasi (Performance
References)
7) Wawancara Dianostik
8) Pemeriksaan Kesehatan
9) Penilaian Pribadi
Sumber :