A. INDIVIDU
KELUARGA DAN MASYARAKAT
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
1.
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium”
yang artinya “tidak terbagi. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut
tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan
hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa
individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam
kepribadiannya dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek social, dimana aspek aspek tersebut
saling berhubungan apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
Apabila
pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang
bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang
sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi
diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal
dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan
menentukan kemantapan satu masayarakat.Individu dalam tingkah laku menurut pola
pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif
kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga
mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64).
2.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan
penduduk bisa diartikan dalam beberapa jenis, berikut ini adalah pengertian
pertumbuhan penduduk dari beberapa sumber :
Pengertian Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel serta jaringan
intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam
arti sebagian atau seluruhnya. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan
demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat
(Narendra, Moersitowati. 2002: 1).
Definisi
Pertumbuhan adalah indikator dinamik yang mengukur pertambahan berat dan
tinggi/ panjang anak. (Soekiman. 2000).
Definisi
Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan besar, jumlah, ukuran dan
fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). (Supriasa. 2001:
27)
Menurut Jellife D.B (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ dan jaringan dari masa konsepsi sampai remaja. (Supriasa. 2001: 27)
Menurut Jellife D.B (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ dan jaringan dari masa konsepsi sampai remaja. (Supriasa. 2001: 27)
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun
penurunannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu
kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk
(migrasi). Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan
penduduk dinamakan faktor non alami. Migrasi ada dua macam yaitu migrasi yang
dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk (imigrasi),
dan yang dapat mengurangi penduduk disebut migrasi keluar (emigrasi).
Faktor penyebab utama ini adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
terutama kemajuan di bidang kesehatan, dengan kemajuan teknologi kesehatan
kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Ini semua mengakibatkan
menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok sesuai dengan tingkat
kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap masyarakat atau
negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:
Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.
Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.
FUNGSI
KELUARGA
1.
Pengertian Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga";
"ras" dan "warga" yang berarti "anggota”)
adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu,
memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di
antara individu tersebut
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih
dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan.
2. Fungsi
Keluarga, Individu, dan Masyarakat
Fungsi Pendidikan dilihat
dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan
kedewasaan dan masa depan anak
Fungsi
Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik.
Fungsi
Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
Fungsi
Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan
dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi
antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
Fungsi Agama dilihat
dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga
lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini
dan kehidupan lain setelah dunia.
Fungsi Ekonomi dilihat
dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
Fungsi
Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dan lainnya.
Fungsi Biologis dilihat
dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
Memberikan
kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
3.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat juga sering dikenal dengan istilah society yang
berarti sekumpulan orang yang membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam
kelompok tersebut. Menurut Wikipedia, kata Masyarakat sendiri diambil dari
bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa diartikan sekelompok orang yang
saling berhubungan dan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar. Biasanya
masyarakat sering diartikan sekelompok orang yang hidup dalam satu wilayah dan
hidup teratur oleh adat didalamnya.
Masyarakat Transisi adalah masyarakat yang dimana didalamnya terdapat perubahan
isi atau orang. perubahan ini bisa dicontohkan seperti pekerjaan yang tidak
pada masyarakat sebelumnya. Selain itu juga bisa dicontohkan orang Jawa menikah
dengan orang Madura kemudian hidup dan tinggal di Madura.
Masyarakat awal mulanya terbentuk dari masyarakat kecil yang artinya sekumpulan
orang. Misalnya sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga, kemudian
dari kelompok keluarga akan membentuk sebuah RT dan RW hingga akhirnya
membentuk sebuah dusun. Dusun pun akan membentuk Desa, Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi, Hingga akhirnya negara.
Masyarakat tidak akan pernah terbentuk tanpa adanya seorang pemimpin. seorang
pemimpin yang akan memimpin sebuah masyarakat bisa dipilih dengan berbagai
cara. Seperti Pemilu, Pemilihan secara tertutup hingga keturunan pemimpin.
Pemilihan pemimpin suatu daerah pasti sudah memiliki aturan masing masing yang
biasa disebut adat istiadat.
HUBUNGAN
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
1. Makna
Individu
Makna Individu manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau
kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya, tidak hanya dengan mata, telinga,
tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat
mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan,
rasa estetis dalam individunya.
2. Makna Keluarga
Makna
Keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg penulis ketahui seperti
betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain
yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau
membutuhkan satu sama lain.
3. Makna
Masyarakat
Makna masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut
yaitu merupakan istilah yang digunakan untuk
menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh
juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai
individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat-buat atau
tidak oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama
dalam pengkajian sains sosial.
4. Hubungan
Individu Keluarga dan Masyarakat
Manusia tercipta sebagai makhluk sosial membutukan
sesama begitu juga halnya dengan keluarga, masyarakat, dan individu. Tidak akan
pernah ada keluarga, masyarakat apabila tidak ada individu. Individu merupakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Demikian keluarga dengan
berbagai fungsi yang dijalankan adalah dimana seorang individu mengalami proses
sosialisasi yang pertama kali.
Sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang
yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat,
keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena
itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi
hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga
seorang individu menjadi seorang yang dewasa (mampu mengendalikan diri
dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup
majemuk).
masyarakat itu sendiri mempunyai arti sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Dalam perkembangannya masyarakat dapat pula digolongkan menjadi masyarakat industri dan masyarakat non industri.
Masyarakat industri
Masyarakat yang pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat industri dengan kepandaian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. contoh: tukang bubur, tukang sandal, tukang sepeda. dll
Masyarakat non industri
terbagi menjadi dua kelompok:
• Kelompok Primer (face to face)
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
• Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota kelompok diluar atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, Obyektif.
masyarakat itu sendiri mempunyai arti sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Dalam perkembangannya masyarakat dapat pula digolongkan menjadi masyarakat industri dan masyarakat non industri.
Masyarakat industri
Masyarakat yang pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat industri dengan kepandaian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. contoh: tukang bubur, tukang sandal, tukang sepeda. dll
Masyarakat non industri
terbagi menjadi dua kelompok:
• Kelompok Primer (face to face)
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
• Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota kelompok diluar atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, Obyektif.
URBANISASI
1.
Pengertian Ubanisasi
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah
masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak
merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan
sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa
didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat
penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain-lainnya sebagainya tentu
adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda
dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari
desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam yakni Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
2. Proses terjadinya Urbanisasi
Proses Urbanisasi terjadi Karena adanya dua Faktor Utama :
a. Faktor
Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan
kota yang lebih modern
2. Sarana
dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak
lapangan pekerjaan di kota
4.
Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
b. Faktor
Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian
semakin sempit
2. Merasa
tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3.
Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4.
Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir
dari desa asal
B. PEMUDA
DAN SOSIALISAI
1.
Pengertian Pemuda
Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Definisi yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau yang disebut “asy-syabab”didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti: berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk orang orang yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al-Anbiya, 21:59-60).
Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Definisi yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau yang disebut “asy-syabab”didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti: berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk orang orang yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al-Anbiya, 21:59-60).
2.
Pengertian Sosial
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau
transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke
generasi lainnya dalam sebuahkelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori
mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses
sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer
(dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut
Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu
tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat
sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam
jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan
diatur secara formal.
3. Proses
Sosialisasi
Menurut George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan menlalui tahap-tahap sebagai berikut.
Menurut George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan menlalui tahap-tahap sebagai berikut.
Tahap
persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak
mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk
memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai
melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata
"makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang
masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga
belum dipahami tepat oleh anak akan tetapi lama-kelamaan anak memahami secara
tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
Tahap meniru
(Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan
peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai
terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya,
dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan
apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk
menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.
Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai
terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap
penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak
menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini
disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other).
Tahap siap
bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan
oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh
kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat
sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.
Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan
bekerja sama denganteman-temannya. Pada tahap ini
lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks.
Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah.
Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai
dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa
ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
Tahap
penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat
menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia
dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi
dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya
peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak
dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini
telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
4. Peran
Sosial Pemuda dalam Masyarakat
Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader
bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan
perubahan betapa tidak, peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda
dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekuasaan.
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu
berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia
merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh.
Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.
Peran pemuda dalam masyarakat dapat ditingkatkan dengan mengadakan acara-acara
atau kumpul untuk para pemudanya agar lebih bersosialisasi dengan lingkungan
masyarakat sekitar. Semoga cita-cita dan perjuangan para pahlawan dahulu untuk
memerdekakan bangsa ini dapat terwujud dengan pemudanya yang turut berperan
aktif dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sangat membutuhkan sekali peran pemuda
untuk kemajuan kedepannya. Apa arti pemuda? pemuda adalah sosok individu yang
masih berproduktif yang mempunyai jiwa optimis, berfikir maju, dan
berintelegtual. Dan hal yang paling menonjol dari pemuda ialah dengan cara melakukan
perubahan menjadi lebih baik dan menjadi lebih maju. Dengan semangat 45 pemuda
bisa merubah segalanya menjadi lebih baik. perubahan hampir selalu di majukan
oleh para golongan muda. pemuda merupakan pilar bagi kebangkitan umat. banyak
kewajiban pemuda yaitu tanggung jawab. kebaikan akan membuat mereka jaya
diduniannya contoh dari peran pemuda dalam masyarakat ialah :
1
pemuda dalam mencegah HIV
2
kepemimpinan dalam negara
3
Saling tolong antara dilingkungan masyrakat
4
Berpatisipasi dalam organisasi masyarakat
5. Masalah
Generasi Muda
Sebagaimana
dikemukakan di atas, generasi muda dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya
menghadapi berbagai permasalahan yang perlu diupayakan penanggulangannya dengan
melibatkan semua pihak. Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di
Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut :
1. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dengan adanya pengangguran dapat merupakan beban bagi keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkan permasalahan lainnya.
2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
3. Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.
4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).
5. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.
6. Perkimpoian dibawah umur yang masih banyak dilakukan oleh golongan masyarakat, terutama di pedesaan.
7. Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya. Permasalahan tersebut akan berkembang seiring dengan perkembangan jaman apabila tidak diupayakan pemecahannya oleh semua pihak termasuk organisasi masyarakat, diantaranya KARANG TARUNA . Salah satu kegiatan Karang Taruna Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman yang merupakan Karang Taruna berprestasi dalam bidang Perbengkelan.
1. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dengan adanya pengangguran dapat merupakan beban bagi keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkan permasalahan lainnya.
2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
3. Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.
4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).
5. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.
6. Perkimpoian dibawah umur yang masih banyak dilakukan oleh golongan masyarakat, terutama di pedesaan.
7. Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya. Permasalahan tersebut akan berkembang seiring dengan perkembangan jaman apabila tidak diupayakan pemecahannya oleh semua pihak termasuk organisasi masyarakat, diantaranya KARANG TARUNA . Salah satu kegiatan Karang Taruna Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman yang merupakan Karang Taruna berprestasi dalam bidang Perbengkelan.
6.
Potensi-Potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah
sebagai berikut :
Idealisme
dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia
dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan
baru. yang
Dinamika dan
Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi
kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan
perubahan, pembaharuan.
Keberanian
Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat
meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika
ingin memperoleh kemajuan.
Optimis dan Kegairahan Semangat Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda
patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda
merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
Sikap
Kemandirian dan Disiplin Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk
selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan. Keanekaragaman generasi muda
merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut
dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
Patriotisme
dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan
negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan
mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan
mempertahankan NKRI.
Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi Generasi muda dapat berperan
secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara
fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.
0 komentar:
Posting Komentar